Jumat, 20 Mei 2011

ISTRI-ISTRI NABI MUHAMMAD SAW [1]


 A.     Pendahuluan
Istri adalah seorang wanita pendamping bagi seorang suami dalam rumah tangga. Setiap lelaki di dunia ini wajib memiliki istri dalam menjalani hidup berumah tangga.
Telah tercatat dalam agama Islam, bahwa semasa hidupnya Rosulullah SAW. Perempuan-perempuan yang pernah dinikahi sebanyak 12 orang. Dari semua wanita yang dinikahi Rasulullah tersebut semuanya janda kecuali hanya satu perempuan yang masih gadis sewaktu dinikahi Rasulullah yaitu Aisyah putri dari Abu Bakar. Dan bukan berarti Rasulullah menikah dengan wanita-wanita yang begitu banyak jumlahnya itu lantaran menggumbar hawa nafsunya (seksnya) sebagaiman yang dituduh oleh kaum orientalis, akan tetapi ada tujuan terpenting dibalik pernikahan Rasulullah SAW.  Yaitu dengan menyebarkan agama Islam di tengah-tengah umat yang berpegang teguh pada kepercayaan lama dan adat-adat Jahiliah.[2]

B.      Istri – istri Nabi Muhammad SAW

1.      Khadijah binti Khuwaylid, seorang pebisnis, janda usia 40 tahun yang menikah dengan Nabi Muhammad. Menikah di Mekkah di tahun 25 tahun setelah tahun gajah. Wafat tiga tahun sebelum Hijrah. Selama 25 tahun Nabi menjalani rumah tangga bersama Khadijah secara monogami.
2.      Saudah binti Zama`ah Saudah, seorang janda tua yang tidak cantik. Dinikahi Nabi pada usia 65 tahun untuk melulindungi dirinya dari gangguan orang kafir dan derita kepapanannya. Menikah di Mekkah pada bulan Ramadhan, tahun kesepuluh kenabian. Saudah wafat di Madinah pada bulan Syawal tahun 54 H.
3.      Aisyah binti Abu Bakar, seorang gadis yang dinikahi Nabi pada usia 12 tahun. Nabi menikahi Aisyah untuk membangun kekerabatan dengan trah Abu Bakar . Dipinang di Madinah pada bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian.Walimah pada 8 bulan setelah Hijrah. Wafat bulan Ramadhan 57 Hijrah di usia 66 tahun.
4.      Hafshah binti Umar bin Khaththab, seorang janda yang berumur 18 setelah suaminya meninggal dalam perang. Nabi menikahinya dengan tujuan menolong, melindungi, dan menjalin kekerabatan. Menikah pada bulan Sya`ban tahun ketiga setelah Hijrah di Madinah. Meninggal pada tahun 45 H dalam usia 60.
5.      Ummu Salamah binti Abu Ummayah, seorang janda yang banyak didera derita. Nabi menikahinya agar dapat perlindungan dan keamanan dirinya dari orang kafir. Dinikahi Nabi pada Syawal 4 H di Madinah. Wafat Dzul Qa`dah  59 H.     
6.      Ummu Habibah binti Abu Sufyan, seorang janda di tinggalkan suaminya Ubaydillah meninggal dalam murtad. Nabi menikahinya karena untuk melindungi drinya. Menikah pada 6 H di Madinah, wafat pada tahun 47 H di usia 70 tahun.
7.      Zainab binti Jahsy, seorang janda yang bercerai dari Zayd bin Haritsah. Nabi menikahinya berdasarkan turunya wahyu Allah SAW surah Al-Ahzab ayat 33. Menikah dengan Nabi di Madinah dan meninggal 20 H di usia 33 tahun.
8.      Shafiyah binti Huyay, seorang janda tawanan perang kaum muslim dan dibebaskan lalu dinikahi Nabi setelah masuk Islam. Dinikahi Nabi di usia 17 tahun di Madinah. Dan meninggal pada blan Ramadhan 52 Hijrah.                          
9.      Juwairiah binti Al-Harits, janda yang menjadi tawanan perang di tangan Tsabit bin Qays Anshari. Dibebaskan dan dinikahi Nabi. Dinikahi Nabi pada usia 20 tahun di Madinah. Dan meninggal pada 50 Hijraih di usia 65 tahun.[3]
10.  Maimunah binti Al-Harist, seorang janda yang berusia 50 tahun.Rasulullah menikahinya dengan tujuan untuk mendekati keluarganya yang berani dan tangkas. Menikah pada Syawal 7 H di kota Syarif. Wafat  61 H di usia 80 tahun.[4]
11.  Zainab binti Huzaimah, wanita janda miskin dan menderita yang dinikahi Nabi. Suaminya meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua  ketika Rasul mengawininya. Wafat 3 bulan setelah perkawinan  625 M.
12.  Mariah Al-qibtiyah, Dia awalnya adalah orang yang membantu menangani permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal pada umur 18 bulan.  Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW meninggal dunia, dan Maria akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16 A.H.  Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.[5]

C.     Penutup

Nabi Muhammad SAW pernah menikahi beberapa wanita-wanita. Beliau menikah banyak wanita bukan hanya semata-mata untuk melampiaskan naluri seksnya, tetapi beliau melakuakan menikah banyak wanita karena untuk menolong, melindungi wanita yang pernah dinikahi beliau  dari ganguan orang kafir, menjalin kekerabatan, dan juga untuk menyebarkan agama Islam. Wanita yang pernah dinikahi Rasul yang paling populer ada 12 orang. Diantaranya, Khadijah binti Khuwaylid, Saudah binti Zum’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar bin Khaththab, Zainab binti Huzaimah, Ummu Salamah binti Abu Ummayah, Ummu Habibah Binti Abu Sufyan, Zainab binti Jahsy, Shafiyyah binti Huyyah, Juwairiyah Binti Al-Harist, dan Maimunnah binti Al-Harist dan Maria Al-Qibtiyah
Bicara tentang Rosulullah, kita bicara uswah. Uswah yang dimaksud dalam makalah yang kami buat yaitu Rosulullah bukan menganjurkan akan poligami tetapi Rosulullah mengajarkan akan penghormatan istimewa terhadap perempuan, bukan berdasarkan syahwat Rosulullah menikahi istri-istrinya.



[1] Disampaikan dalam mata kuliah sejarah peradaban islam pada hari kamis, tgl 14 April 2011  oleh kelompok 6 semester 2: Bunyamin , M. Khodirin, Neneng Latifah, dan Nories Hakim.
[2] Maftuh Ahnan Asy, Kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW, (Terbit Terang, Surabaya,2001), h. 172
[3] Islah Gusmian, Mengapa Nabi Muhammad Beroligami, (Pustaka Marwa:Yogyakarta, 2007), h. 137-141.
[4] Maftuh Ahnan Asy, Kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW, (Terbit Terang, Surabaya,2001), h. 172-178
[5] http://gus7.wordpress.com/2008/10/27/mengenal-istri-istri-nabi-muhammad-saw/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar