Jumat, 20 Mei 2011

WAFATNYA NABI MUHAMMAD SAW [1]


 A.  Pendahuluan
Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasulallah yang di utus oleh Allah SWT untuk menjadi Khalifah dalam menyempurnakan akhlak manusia yang ada dibumi. 
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada malam senin, tanggal 12 bulan Rabiul Awal tahun Gajah. Atau bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M. Menurut catatan para ahli sejarah di jelaskan bahwa:
a)         Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada malam senin.
b)         Hijrah ke Madinah pada malam senin.
c)         Dan wafatnya pun pada malam senin.
            Dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Agama Islam banyak sekali peristiwa-peristiwa yang terjadi, tetapi Nabi Muhammad SAW tidak pernah henti-hentinya untuk menyebar luaskan Agama Islam sampai menghembuskan nafas terahir.
B.     Wafatnya Nabi Muhammad SAW
            Pada tanggal 2 Zulqaedah tahun ke 10 H. Nabi Muhammad SAW meninggalkan Madinah menuju Makkah dengan Kaum Muslimin yang ikut mengerjakan haji kira-kira 100.000 orang. Sebelum menyelesaikan ibadah haji. Nabi Muhammad SAW mengucapkan sebuah pidato amanat yang bernilai di hadapan Kaum Muslimin di bukit Arafah pada tanggal 8 Zulhijah 10 H, bersamaan dengan 7 maret 632 M. Setelah mengerjakan ibadah haji , Nabi Muhammad SAW pun kembali ke Madinah.
            Pada saat Nabi Muhmmad SAW berpidato didalam haji Wada, tersirat suatu pengertian bahwa tugas Nabi Muhammad memang sudah terahir. Pada tahun 11 H. Nabi Muhammad menderita sakit tepatnya pada bulan Safar. Waktu itu, Nabi Muhammad telah memerintahkan pasukan keperbatasan Siria, di pimpin oleh Ustman bin Zaid.
            Meski Nabi Muhammad dalam keadaan sakit, Nabi Muhammad melakukan sendiri penyerahan bendera kepada Ustman. Tantara itu berkemah dikota Madinah dan berhubung mempertimbangkan sakitnya Nabi Muhammad, kepergian mereka ditunda.
            Selama Nabi Muhammad sakit, beliau juga masih mengimami salat di Masjid. Pada suatu hari sesudah adzan, Nabi Muhammad hendak berwudu, tetapi beliau sudah tak kuat lagi. Beliau meminta supaya salat jumat di Masjid handak di imami oleh Abu Bakar. Siti Aisyah istri beliau memohon supaya janganlah ayahnya, Abu Bakar yang mengimami, karena ayahnya kerap kali kalau membaca surat Al-Qur’an lalu menangis. Tapi Nabi Muhammad mengulangi perintahnya, tetapi Siti Aisyah masih memajukan keberatannya lagi, akan tetapi Nabi Muhammad tetap menghendaki supaya salat dimasjid tetap diimami oleh Abu Bakar.[2]
            Pada tanggal 12 Rabbiul Awal, 11 H. Nabi Muhammad berpulang ke Rahmatullah dalam usia 63 tahun. Berita meninggalnya nabi bagai angin yang menerpa, sehingga Kaum Muslimin berkkumpul dimasjid. Umar bin Khatab sendiri tidak percaya kalau Nabi Muhammad telah meninggal dunia. Bahkan Umar sampai mengatakan “ siapa saja yang  berani mengatakan kalau Nabi Muhammad telah meninggal dunia, maka akan ku tebas dengan pedang ini”.
            Lalu ia di ingatkan oleh Abu Bakar dengan menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an, yang menyatakan bahwa setiap jiwa akan menemui ajalnya. Lalu Umar pun sadar. Abu Bakar dating ke Masjid, Lalu kurumah Aisyah. Setelah melihat keadaaan Nabi Muhammad, yakinlah Abu Bakar, bahwa beliau telah meninggal dunia. Abu Bakar kembali lagi ke Masjid, dan membenarkan bahwa Nabi Muhammad memang telah meninggal dunia. Bahkan, Abu Bakar berusaha memberikan nasihat dan fatwa kepada mereka supaya jangan bersedih.
            Dunia telah kehilangan seorang Nabi yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau memang wafat. Tetapi beliau telah meninggalkan keda umatnya berupa perintah Allah yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan inilah y7ang menjadi pedoman bagi diri yang mengaku orang Muslim.[3]
C.   Kesimpulan
            Di dunia ini senantiasa diciptakan secara berpasangan, ada laki-laki ada perempuan, ada siang ad malam, dan juga ada kehidupan pastin ada kematian. Dalam pembahasan diatas, bahwasanya Nabi Muhammad SAW. Wafat dikarenakan sakit, Nabi Muhammad menjelang wafatnya beliau masih saja mengimami umatnya untuk salat, dan pada saat menghembuskan nafas terahir Nabi Muhammad berada di pangkuan istrinya. Dan pada saat itu umatnya mendenar berita meninggalnya Nabi Muhammad , maereka pun tidak percaya dengan hal tersebut. Lambat laun ahirnya umatnya pun percaya bahwa Nabi Muhammad telah meninggal dunia.
            Mereka sangat kehilangan, karena Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang baik dan kebaikan hatinya ditunjukan kepada siapa saja. Selama hidupnya, Nabi Muhammad tidak mengeluarkan perkataan yang menyakitkan atau perkataaan yang keji.
            Sebelum wafat segala harta yang ada didalam rumahnya dibagikan kepada orang miskin, sehingga pada saat meninggal, Nabi Muhammad tidak meninggalkan apa-apa, Nabi Muhammad hanya meninggalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan itu di jadikan pedoman hidup bagi umat Nabi Muhammad SAW.[4]    


[1]  Disampaikan dalam diskusi  mata kuliyah Sejarah Peradaban Islam FAI/PAI Mahasiswa Universitas Wiralodra, Pada tanggal 21 April 2011 oleh: Muh Mugni Alihadi, Euis Apriani, Anwar Syafi’I, Muh Khoirudini
2 Rahimsyah AR dan M. Abi Tofani. Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul  (Surabaya: Penerbit  Putra Bahari , 2010), h.128.
3 Muhammad Anwar, Sejarah Nabi Muhammad SAW, (Jakarta: Penerbit  Saalidrus, 1988) , h.120.
[4] Djalamun, Riwayat Nabi Muhammad SAW, (Bandung: PT Al- Ma’arif , 2009), h.89.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar